1. Apa keuntungan menggunakan Rapor Pendidikan?

Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai:

1. Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pembelajar dalam pemenuhan SPM pendidikan

2. Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional dan sumber data pendukung yang sudah di himpun

3. Menyediakan sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan terintegrasi,

4. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal,

5. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output),

6. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban administrasi.

2. Apa dasar regulasi dari platform Rapor Pendidikan?

Penggunaan Rapor Pendidikan didasari Surat Keputusan Ka. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan terbaru No 018/H/M/2024 tentang Indikator Rapor Satuan Pendidikan dan Rapor Pendidikan Daerah 2024 Sedangkan untuk pedoman perhitungan Indeks SPM dapat di lihat melalui tautan berikut

3. Kapan sebaiknya pemerintah daerah mengakses platform Rapor Pendidikan?

Pemerintah daerah dapat mengakses platform Rapor Pendidikan sebelum melakukan perencanaan program maupun anggaran tahunan

4. Apakah pemerintah daerah dapat melihat data antar wilayah?

Kabupaten/kota tidak dapat melihat data antarwilayah, namun provinsi dapat melihat data antar wilayah yang berada dibawah kewenangannya

5. Bagaimana cara mendapatkan detail data dan rincian apa saja yang akan didapatkan ?

Detail data dapat diperoleh dari unduhan (berupa berkas Excel) yang bisa Anda akses melalui menu "Unduh" lalu Rincian data yang akan didapatkan pada unduhan tersebut adalah sebagai berikut:

- Nama dan definisi indikator,

- Capaian Provinsi

- Capaian satdik - DASMEN dan Vokasi

- Capaian Kab/Kota - DASMEN dan Vokasi

- Daftar akar masalah dan pembenahan

- Capaian Kab/Kota - PAUD

- Ringkasan Capaian per Jenjang

Untuk memahami data pada hasil unduhan Anda juga hanya perlu menggunakan analisa. untuk memudahkan, Anda dapat mengacu pada cara melakukan PBD untuk Pemerintah Daerah disini

6. Apakah ada perbedaan rincian data yang dimiliki satuan pendidikan dan dinas?

Ya, terdapat beberapa perbedaan data antara yang dimiliki satuan pendidikan dan dinas yaitu:

  • Indikator yang diperoleh dinas merupakan nilai rata-rata dari satuan pendidikan yang merupakan wilayah kewenangan dinas,
  • Beberapa indikator yang bukan menjadi kewenangan dan tidak ada pada tingkat satuan pendidikan yang kemudian tidak muncul pada rapor satuan pendidikan. Contohnya: Indeks Distribusi Guru, Angka Partisipasi Kasar, Murni, Sekolah, dan lainnya yang sesuai
7. Apa yang harus dilakukan jika hasil Rapor Pendidikan daerah saya masih berada dibawah capaian?

Jika hasil Rapor Pendidikan Daerah Anda masih dibawah capaian, maka Anda dapat melakukan refleksi terkait indikator yang masih berada dibawah capaian dengan merujuk pada perbaikan benahi yang terdapat di platform Rapor Pendidikan, Unduhan Rapor Pendidikan daerah, Lampiran mendikbudristek mengenai sub kegiatan prioritas, ataupun kegiatan yang dapat Anda dipilih sesuai Kepmendagri 050 tentang kodefikasi dan nomenklatur daerah.

8. Apa yang perlu dilakukan apabila hasil literasi dan numerasi di daerah saya rendah?

Anda dapat menganalisis dan melakukan refleksi diri untuk mencari akar masalah dari indikator-indikator yang memiliki capaian rendah. Daerah dapat melakukan refleksi diri dengan cara:

  • Mempelajari dan memverifikasi data dari daerah,
  • Mengevaluasi Rapor Pendidikan dengan kondisi riil, yaitu dengan melakukan pengamatan, melihat data dan diskusi dengan pemangku kepentingan di satuan pendidikan,
  • Menganalisis kondisi daerah untuk melihat apakah kondisi daerah sudah sesuai standar atau belum,
  • Menyimpulkan permasalahan dan akar masalah yang dihadapi, berdasarkan analisis bersama dengan pemangku kepentingan di daerah,
  • Menyusun perencanaan berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan dan akar masalah yang sudah dilakukan.
9. Bagaimana cara membaca data yang ada di platform Rapor Pendidikan Daerah?

Untuk membaca data platform Rapor Pendidikan pengguna dapat melihat instrumen berikut:

  • Label capaian dalam bentuk spektrum warna, terdiri dari: Biru (sangat baik), Hijau (baik), Kuning (cukup), Merah (kurang),
  • Definisi dari label capaian untuk interpretasi dari spektrum warna,
  • Angka pada kabupaten/kota atau provinsi serupa.
10. Apa yang dapat dilakukan setelah melihat hasil dari Rapor Pendidikan daerah saya?

Setelah melihat hasil dari Rapor Pendidikan, pemerintah daerah dapat melakukan refleksi dan evaluasi kualitas pendidikan, serta sebagai dasar perencanaan berbasis data yang tepat dan akurat. Untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut untuk melakukan Perencanaan Berbasis Data, Anda bisa menghubungi UPT kemendikbudristek yang menaungi wilayah Anda.

11. Apa saja peran UPT dalam menindaklanjuti hasil dari Rapor Pendidikan?

Peran UPT dalam menindaklanjuti Rapor Pendidikan adalah memberikan pelatihan perencanaan berbasis data kepada pemerintah daerah dan memberikan pendampingan dalam proses pelaksanaan perencanaan berbasis data.

12. Apakah dinas/pemerintah daerah perlu melakukan input data?

Tidak, pengguna tidak perlu melakukan proses input data. Namun, Pemerintah Daerah perlu melakukan validasi dan verifikasi data yang menjadi sumber data bagi Rapor Pendidikannya seperti Dapodik dan data lainnya yang relevan

13. Data apa saja yang mengukur mutu dan relevansi pembelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah?

Data-data yang dapat digunakan untuk mengukur mutu dan relevansi pembelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, adalah:

  • Kualitas pembelajaran,
  • Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru,
  • Kepemimpinan instruksional.
14. Apa itu Dimensi Rapor Pendidikan?

Dimensi dalam Rapor Pendidikan adalah kelompok indikator yang membagi seluruh indikator yang ada. Indikator terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:

  • Output: hasil capaian dan pemerataan capaian pendidikan (contoh: literasi/numerasi dan kesenjangan literasi/numerasi),
  • Proses: hal-hal yang mendukung untuk perbaikan mutu atau hasil pembelajaran,
  • Input: hal-hal yang mendukung proses belajar-mengajar (contoh: guru dan sarana/prasarana).
15. Apa itu Indikator Rapor Pendidikan?

Indikator adalah capaian pendidikan yang dapat dijadikan petunjuk dan refleksi diri bagi satuan pendidikan dan daerah

16. Mengapa indikator dibagi menjadi beberapa layer?

Indikator dibagi menjadi beberapa lapisan berdasarkan tujuan penilaian yang ingin dievaluasi.

  • Dari segi dimensi untuk pendidikan dasar dan menengah, indikator dibagi menjadi lapisan berdasarkan aspek input (dimensi C dan E), proses (dimensi D), dan output (dimensi A dan B),
  • Sedangkan pada level PAUD indikator dibagi menjadi lapisan berdasarkan aspek input (dimensi C), proses (dimensi D dan E), output (dimensi B), dan outcome (dimensi A). Hal ini bertujuan untuk membantu pengguna menilai area perbaikan apa saja berdasarkan aspek tersebut,
  • Dari segi level, indikator dibagi menjadi dua lapisan, yaitu level 1 sampai dengan 2. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menginterpretasikan hasil capaian. Level 1 merupakan hasil capaian yang bersifat umum/menyeluruh, sedangkan level 2 menyajikan hasil capaian yang lebih detail dari level 1.
17. Apa itu Perencanaan Berbasis Data dan apa tujuannya?

Perencanaan berbasis data adalah proses penentuan prioritas program dan pengalokasian sumber daya secara optimal menggunakan data yang valid dan terpercaya. Sumber data utama PBD berasal dari Rapor Pendidikan. PBD bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelajaan anggaran serta sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif dan akuntabel. Sesuai dengan kebutuhan dinas atau satuan pendidikan berdasarkan identifikasi masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan

18. Apa yang perlu diketahui oleh satuan atau pemerintah daerah terkait dengan Perencanaan Berbasis Data?

Dalam konteks PBD, satuan pendidikan dan dinas pendidikan daerah dapat melakukan transformasi pendidikan dalam kerangka Merdeka Belajar dan melakukan perencanaan menggunakan data dari Rapor Pendidikan.

Terdapat 4 modul utama yang dapat menjelaskan secara rinci dan detail mengenai Perencanaan Berbasis Data:

  • Transformasi satuan pendidikan dan pendidikan daerah dalam kerangka Merdeka Belajar,
  • Rapor Pendidikan sebagai sumber utama dalam Perencanaan Berbasis Data,
  • Mekanisme perencanaan di satuan pendidikan,
  • Mekanisme perencanaan di dinas pendidikan daerah.
19. Apa itu Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM)?

Indeks pencapaian SPM (IPSPM) adalah nilai capaian SPM yang diperoleh melalui penghitungan rata–rata persentase indeks pencapaian mutu minimal layanan dasar dikalikan bobot mutu (20%) dengan persentase indeks penerima layanan dasar dikalikan dengan bobot penerima (80%) (Permendagri 059 tahun 2021). Pencapain mutu minimal layanan dasar diwakili dengan kualitas mutu pendidikan, sedangkan penerima diwakili dengan jumlah siswa yang telah mendapat program tertentu (Permendikbudristek 32)

20. Bagaimana perhitungan indeks SPM?

Perhitungan indeks SPM sesuai dengan Permendagri 059 Tahun 2021 yaitu memperhitungkan capaian penerima layanan sebesar 80% dan mutu layanan pendidikan 20% dengan indikator yang telah tertulis sebelumnya Acuan tambahan tentang perhitungan ini adalah Permendikbudristek No. 32 tahun 2022 dan Kepmendikbud 311 Tahun 2022 (Kepmendikbud akan diperbaharui tahun 2023)

cara menghitung SPM.png

21. Apakah terdapat keterkaitan antara indeks SPM dengan PBD? 

Ya, terdapat keterkaitan antara Indeks SPM dengan PBD. Indeks SPM merupakan perhitungan hasil dari berbagai indikator di Rapor Pendidikan yang capaiannya ditentukan oleh bagaimana perencanaan dan pelaksanaan program daerah dibuat, yang mana tahapan perencanaan dapat dilakukan secara optimal melalui proses Perencanaan Berbasis Data.

22. Apa perbedaan antara indeks SPM dan indikator SPM? 

Perbedaan antara Indeks SPM dan indikator SPM adalah, Indeks SPM merupakan perhitungan dari beberapa indikator yang menjadi satu nilai sesuai dengan rumus pada Permendagri 059 tahun 2021. Sedangkan indikator SPM adalah indikator yang dihitung dari sebagian indikator SPM yang prioritas.

23. Apa perbedaan indikator spm sebelum dan sesudah Permendagri 059 tahun 2021?

Indikator Standar Pelayanan Minimal yang terbit sebelum Permendagri 059 tahun 2021 lebih berfokus kepada kuantitas, dengan semangat Kebijakan Merdeka Belajar. Kemudian terdapat pengembangan tujuan menjadi kuantitas dan kualitas, sehingga dimasukkan indikator standar pelayanan minimal (SPM) seperti Literasi, Numerasi, dan lainnya yang tertuang pada Permendagri 059 tahun  2021.

24. Apakah seluruh data indikator daerah tersedia pada Rapor Pendidikan daerah? 

Ya, seluruh indikator masalah tersedia di Rapor Pendidikan daerah, namun untuk akar masalah tidak semuanya tersedia. Salah satu contohnya adalah Anak Tidak Sekolah yang perlu dicari secara mandiri oleh pemerintah daerah. Selain itu, terdapat 3 jenis data akar masalah yang perlu dicari dan diolah secara mandiri oleh pemerintah daerah.

25. Apa yang perlu dilakukan apabila satuan pendidikan saya belum melaksanakan Asesmen Nasional?

Anda dapat mengunduh lembar Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di platform Rapor Pendidikan dan perlu diketahui saat ini hanya Sekolah Luar Biasa (SLB) yang mempunyai lembar EDS

26. Apa kegunaan dari NSPK?

Kegunaan dari NSPK adalah sebagai sebagai basis regulasi daerah untuk menerapkan rekomendasi atas contoh operasionalisasi yang diberikan. Karena setiap proses yang dilakukan dalam perencanaan daerah membutuhkan basis regulasi, terutama dalam mengimplementasikan Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data

27. Bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan platform Rapor Pendidikan saat data yang diberikan memiliki jarak 1 tahun perencanaan?

 Saat ini kemendikbudristek sedang mempercepat intervensi terhadap pelaksanaan, pengolahan data, dan lainnya dari awal hingga akhir terkait Rapor Pendidikan, namun berdasarkan teori perubahan, indikator pendidikan tidak berubah secara signifikan pada jangka pendek sehingga data yang tersedia tetap relevan untuk perencanaan.

 

Sebelumnya
Selanjutnya
20298926296345

Komentar

0 comments

Please sign in to leave a comment.